Tim pencari fakta dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akan membeberkan laporan mengenai serangan Israel ke Gaza akhir tahun lalu pada Selasa (29/9) waktu setempat. Dalam laporan yang telah dirilis sejak awal September lalu, tim tersebut menuding Israel melakukan kejahatan perang dan kemanusiaan.
Ketua tim, hakim asal Afrika Selatan Richard Goldstone dijadwalkan mempresentasikan laporan setebal 400-an halaman itu di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB di Jenewa. Laman stasiun televisi CNN memberitakan setelah laporan Goldstone, Komisi HAM PBB juga akan melaporkan temuan mereka.
Selain Israel, tim Goldstone juga menemukan bahwa Palestina juga melakukan kejahatan perang. Namun sebagian besar kritik dalam laporan tertuju kepada Israel yang tidak turut bekerja sama dalam investigasi.
Tim menyatakan angkatan perang Israel telah gagal mengambil langkah yang diperlukan untuk meminimalisasi korban dari kalangan warga sipil. Mereka juga mengatakan Israel menggunakan fosfor putih di kawasan sipil, menembaki rumah sakit, dan gagal memberi peringatan bahaya kepada warga sipil sebelum serangan.
Tim menemukan bukti bahwa tentara Israel menggunakan warga Palestina sebagai tameng dan menyerang gudang cadangan makanan warga. Tim merekomendasikan agar Dewan Keamanan PBB memerintahkan agar pemerintah Israel dan Palestina menggelar penyelidikan sendiri selama tiga bulan.
Tim menyarankan agar jaksa Pengadilan Kriminal Internasional menelusuri dugaan kejahatan perang ini. Selain itu, mereka meminta agar militan menghormati hukum kemanusiaan dan menuntut pembebasan prajurit Israel Gilad Shalit.
Departemen Luar Negeri Israel mengatakan tidak bersedia bekerja sama dengan tim pencari fakta PBB karena keberpihakan tim tersebut. Israel menilai tim tidak mempertimbangkan serangan rudal yang dilancarkan Hamas yang menyebabkan operasi Gaza tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar